Senin, 02 November 2009

Orang Terpendek di Dunia Berusia 18 Tahun di Nepal

atters Blog http://at.kabarku.com - Khagendra Thapa Magar dari Nepal, yang diduga sebagai orang paling pendek yang hidup di dunia dengan tinggi hanya 56 sentimeter, telah berusia 18 tahun sekarang dan berharap secara resmi diakui untuk rekor ukuran tubuhnya.

Menurut laporan THT Online, empat tahun lalu, Thapa mengajukan permohonannya untuk memperoleh Guinness World Record buat orang paling pendek. Namun, ia ditolak karena saat itu ia adalah anak laki-laki yang baru berusia 14 tahun dan ia terlalu muda untuk mendapat kualifikasi.

Tetapi pada Rabu (14/10), ia berusia 18 tahun, dan menjadi orang dewasa. Ia sekarang siap mengajukan permohonan lagi. "Sekarang ia telah berusia 18 tahun, kami akan mengajukan dokumen yang diperlukan kepada para pejabat Guinness," kata ayah Thapa, Rup Bahadur Thapa Magar, sementara keluarganya mempersiapkan perayaan hari ulang tahun.

"Saya ingin dia memiliki masa depan yang baik. Saya ingin dia terpelajar dan menjalani hidup yang mandiri," kata ayahnya.

"Ketika ia dilahirkan ia sangat kecil sehingga ia dapat ditaruh di telapak tangan anda. Namun saya bangga menjadi ayahnya. Ia telah membawa ketenaran bukan hanya buat dirinya tapi buat negaranya," kata ayahnya.

Menurut satu jejaring yang dibuat oleh pendukungnya, Thapa memiliki berat hanya 600 gram saat dilahirkan dan hobinya meliputi "bermain batu kerikil" dan "berdoa pada sang Buddha".

Resor dunia saat ini buat orang paling pendek yang hidup didunia dipegang oleh He Pinging dari Chia, dengan tinggi hanya 73 sentimete. (sripo)

Ular Sawah Sebesar Batang Pinang Ditangkap

Ular Sawah Sebesar Batang Pinang Ditangkap
KOMPAS.COM/BUDI FATRIA
Ular pyton

Atters Blog http://at.kabarku.com - BANDA ACEH, Azyadi warga Tingkeum, Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar, bersama Mulyadi asal Medan, dua hari lalu menangkap seekor ular pyton (ular sawah) sebesar batang pinang. Binatang melata itu ditangkap di rawa-rawa tak berapa jauh dari Kompleks Perumahan Pola Permai, Ajun, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Kedua laki-laki itu tiap hari berprofesi sebagai pemburu ikan gabus di rawa-rawa di Aceh besar dan pinggiran Kota Banda Aceh. Kepada Serambi, saat memboyong hasil tangkapannya ke Kantor Harian Serambi Indonesia di Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Azyadi mengatakan, dua hari lalu ia bersama temanya Mulyadi mendatangi rawa yang berada di kawasan Ajun untuk mencari bacee (ikan gabus). “Saat kami sedang menyetrum ikan, tiba-tiba teman saya berteriak ada ular,” ujar Azyadi.

Apa yang disampaikan memang benar dan saat itu, terlihat dua ekor ular. Sesaat kemudian, keduanya menangkap salah satu ular tersebut dan berhasil. “Kemarin ular ini kami bawa ke Dinas Perkebunan, tetapi disuruh balik pada hari Senin. Kalau tidak ada yang tampung, maka ular ini akan kami lepaskan kembali,” ujarnya. Ular pyton yang dibawa ke Kantor Serambi Indonesia itu menjadi tontonan warga. Bahkan dalam sejenak warga telah berkerumun untuk menyaksikan ular yang dibawa oleh Azyadi dan Mulyadi itu. (Sripo)